Marchantia

Setelah menjadi seorang Istri dan seorang Ibu kini ku mengetahui pentingnya peran dan keterlibatan langsung untuk rumah tangga. Keputusan dan keyakinan yang diambil setelah ku dan suami hidup sendiri dan mengontrak rumah. Ku rasa menjadi lebih baik. Kami dapat mengambil keputusan yang menurut kami baik. Tak perlu lagi adanya banyak pikiran karena perbedaan pendapat antar kami dan orang tua. Mungkin itu yang disebut mandiri. Sebuah cara untuk keluar dari kotak nyaman dan mulai memiliki kreativitas sendiri. Aku sedang dalam tahap menikmatinya dan bersyukur. 

Bismillah...
Sejujurnya aku bingung ingin menulisnya dan memulai dari mana. Kehidupan itu berjalan begitu cepat sampai tak bisa aku memikirkan lebih panjang. Singkat cerita aku sudah menikah pada bulan mei tahun 2018. Menikah dengan teman yang dulu pernah ku kenal dan terakhir bertemu 7 thn lalu. Teman ngaji ku dulu. Hidupku sempurna meski tidak semewah orang kebanyakan. Sederhana namun terasa lurus dan baik. Suami ku alhamdulillah sangat menyayangiku. Tak berapa lama dari aku menikah kami juga diberi amanah. Ya aku mengandung anak yang trnyata adalah anak perempuan. Sempat sebelumnya aku menginginkan anak laki-laki. Maks dr itu sangat aku meminta ampun kpd Allah dan kpd anakku krn aku sempat meminta itu dengan menangis. Kelahirannya tak ada masalah berarti bahkan aku lahiran dengan normal dan jarak waktu yang hanya 2 jam dari aku pembukaan ketiga. Halwa Adzkiya Alfika. Kurang lebih ide nama semua dr suami ku. Putri pertama kesayangannya. Akhir namanya pun dia yg menginginkannya. Seiring berjalannya waktu anakku tumbuh dengan sehat dan aktif sangat aktif mungkin kendala ku hanya di kenaikan BBnya saja.  Awal mula pasca melahirkan aku sangat mengalami baby blues depresi sangat sehingga aliran ASI ku naik turun jadi hanya cukup saja. Tp ku masih bersykur krn bisa menyusui eksklusif selama 6 bln. Selebihnya kubantu dengan sufor. Selama setelahnya aku jd berpikir banyak hal yang harus aku syukuri. Semuanya hal yang sederhana tapi setidaknya membuat hati tenang meski tak sesuai keinginan dan masih ada kebahagiaan yang mengganjal. Entah apa. Aku hanya harus terus belajar bersyukur dan menerima. Serta memperbaiki diri.