Pertemuan Ke-14 (Kepuasan Pelanggan)

Reportase Pertemuan Ke-14
Senin, 27 Mei 2013
       

          Universitas Negeri Jakarta. Senin, 27 Mei 2013. Ruang 307 Pukul 13.30 WIB merupakan pertemuan ke-14  mata kuliah Manajemen Pemasaran bersama dosen kami Bpk. Dr. Amril Muhammad, S.E M.Pd. Namun, pada hari itu beliau tidak dapat menghadiri perkuliahan. Materi selanjutnya tetap dipresentasikan meskipun tidak ada dosen, oleh kelompok 12 tentang "Kepuasan Pelanggan". Kelompok menjelaskan Kepuasan Pelanggan adalah kepuasan seseorang yang telah membandingkan kinerja atau jasa yang dirasakan dibanding dengan harapannya. Sumber lain mengatakan, Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. 
        Suatu pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa atau perusahaan jasa akan memuaskan pelanggan apabila pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan. Setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga para penyedia jasa harus memberikan pelayanan yang berbeda sesuai pelanggan yang dilayaninya. 
         Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan yaitu mengukur sistem adanya keluhan dan saran dari pelanggan dengan cara seperti itu kita dapat langsung mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan, lalu penyedia jasa harus menyurvei kepuasan pelanggan yang biasanya dilakukan dengan adanya taster atau sample gratis dan kuesioner untuk pelanggan untuk mengetahui tingkat kesukaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan, pembeli bayangan, dan terakhir adalah menganalisis pelanggan yang beralih, kita dapat memperhatikan suka tidaknya pelanggan pada produk yang kita tawarkan dari sikapnya apakah mereka akan kembali menggunakan produk kita ataukah merekan akan mencari produk lain yang lebih baik untuk mereka. 
          Pelanggan yang tidak puas atas produk yang ditawarkan bisa jadi disebabkan oleh hal-hal berikut, yaitu produk yang ditawarkan tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami, hal ini merupakan hal yang paling fatal perusahaan karena akan menimbulkan kesan buruk pelanggan kepada perusahaan, lalu berikutnya adalah layanan yang diberikan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan, misalnya saja pegawai salon yang sedang melayani pelanggannya memotong rambut pelanggan dengan tidak hati-hati atau berwajah tidak ramah kepada pelanggan sehingga membuat pelanggan kurang nyaman, kemudian perilaku personil tidak atau kurang menyenangkan, sama halnya seperti di atas hal tersebut akan merugikan perusahaan atau pemilik jasa. Terakhir adalah suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak mendukung. Biasanya karena fasilitas yang kurang memuaskan, kebisingan tempat karena berada di pinggir jalan dan lain sebagainya.

Sekian Report Saya :)
Terima Kasih
Devie Alfikasari
1445115222
MP NR 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke-13 (Perilaku Pelanggan)


Senin, 20 Mei 2013
Reportase Pertemuan Ke-13


         Universitas Negeri Jakarta. Senin, 20 Mei 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-13 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. Pada pertemuan kali ini akan membahas materi tentang "Perilaku Pelanggan". Perilaku merupakan suatu penerapan sikap atau tingkah laku dari suatu pelanggan terhadap suatu barang atau jasa. Menurut Winardi, Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Pak Amril menjelaskan lebih lanjut, perilaku konsumen merupakan sesuatu yang tidak dapat mudah untuk diketahui seperti layaknya black box dalam pesawat, namun sangat dibutuhkan sebagai informasi perusahaan. 
          Perilaku konsumen dapat dilihat dari segi internal dan eksternalnya.  Dilihat dari segi internalnya, perilaku pelanggan terhadap suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh kebutuhan  dan keinginan akan barang dan jasa. Hal itu berasal dari faktor yang ada di dalam diri seseorang. Kemudian dilihat dari fisik diri seseorang dengan melihat diri sendiri atas kecocokannya terhadap pembelian barang dan jasa dengan fisiknya. Dari sisi sosial, seseorang melihat suatu barang atau jasa disesuaikan dengan kelas sosialnya, hal ini seperti suatu prestise (gengsi) untuk seseorang. Lalu ada religi/religiusitas yang menyangkut kepercayaan seseorang terhadap suatu benda yang dianggap sakral dan memiliki pengaruh kuat menurutnya. Dilihat dari sisi berikutnya, yaitu mental seseorang terhadap perilakunya menggunakan suatu barang atau jasa apakah bermental kuat atau lemahkah, hal ini berkaitan dengan rasa malu atau keberanian seseorang. Terkahir adalah daya beli seseorang, orang akan mengambil suatu alternatif dengan kredit atau pinjam apabila ia benar-benar ingin atau membutuhkan suatu barang. 
         Setelah dilihat dari segi internalnya, kemudian apabila dilihat dari segi eksternalnya, perilaku seseorang dipengaruhi oleh ekonomi yang ada di masyarakat, sosial budaya masyarakat antara lain kebiasaan yang terjadi di masyarakat, kepercayaan suatu masyarakat terhadap sesuatu dan lain sebagainya. Lalu ada teknologi seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih maka bermuncullah suatu produk-produk ternama yang berganti-ganti trennya, hal ini mempengaruhi perilaku masyarakat yang selalu ingin tampil up to date terhadap teknologi terbaru sehingga mereka sering ganti-ganti teknologi seperti contoh pada tahun 2009-2012 masyarakat masih sangat menggandrungi smartphone Blackberry tetapi saat ini sudah ada yang terbaru lagi seperti Android.  Kemudian dilihat dari sisi politik maksudnya disini suatu masyarakat ingin berlomba-lomba memiliki sesuatu yang sebenarnya mereka belum mampu memiliki sesuatu itu hal ini berkaitan dengan gengsi di kalangan masyarakat.
            Selain penjelasan di atas, sebelumnya kelompok menjelaskan ada beberapa hal yang mempengaruhi suatu perilaku pelanggan yaitu perangsang penjualan yang dilihat dari produksi, harga, tempat, dan promosi. Kemudian dari karakter pembeli dari sisi sosialnya, budaya, perorangan, dan kejiwaan pelanggan. Berikut dijelaskan proses keputusan pembeli: Seorang pembeli melakukan pengenalan masalah, misalnya seorang anak yang meminta belikan buku tulis karena buku tulisnya habis, setelah pengenalan masalah diadakan pencarian informasi, misalnya tempat beli buku, harga buku di pasaran berapa, buku tulis apa yang murah dan bagus. Kemudian pelanggan melakukan evaluasi dengan membandingkan budget yang dipunya dengan harga buku yang sesuai di pasaran. Setelah mengevaluasi, pelanggan mengambil keputusan akankah membeli bukunya di toko buku itu dengan harganya ataukah mencari alternatif lain. Terakhir perilaku sesudah pembelian, yaitu jika sudah dibeli bukunya akan diapakan bukunya apakah akan digunakan sebagian ataukah akan disimpan untuk dipakai di hari sekolah berikutnya. Keputusan pembeli merupakan kegiatan memilih produksi, memilih jenis, memilih pemasok, penentuan saat pemilihan dan jumlah pembelian.
             Proses keputusan dalam pembelian termasuk peran dalam pembelian yang di dalamnya terdapat pencetus ide yaitu mengusulkan ide untuk membeli sesuatu, lalu ada pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli yaitu seseorang yang melakukan pembelian sesungguhnya dan  pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. 

Sekian report saya :)
Terima Kasih
Devie Alfikasari
1445115222
MP NR 2011
                   
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke-12 (Kualitas Jasa Pendidikan)

Senin, 13 Mei 2013
Reportase Pertemuan Ke-12

           Universitas Negeri Jakarta. Senin, 13 Mei 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-12 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan  bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. Pertemuan kali ini akan membahas tentang materi " Kualitas Jasa Pendidikan" yang dijelaskan oleh kelompok 10 yang beranggotakan Kiki Indriyani, Lensi Juni, Ajeng Afiyani Safitri, dan Astri. Kelompok menjelaskan pengertian Kualitas. Kualitas Jasa adalah tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang dirasakannya. Menurut Wyckof, Kualitas Jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ada beberapa syarat dalam kualitas jasa yaitu Komprehensif, Universal, Bebas, dan Limited. Kemudian di dalam kualitas jasa ada beberapa dimensi dalam menentukan kualitas jasa yang pertama Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberi kualitas tepat waktu sesuai dengan konsistensinya, yang kedua Responsiveness yaitu daya tanggap suatu perusahaan terhadap konsumen, yang ketiga Assurance yaitu jaminan kepada pelanggan, suatu produk jasa dikatakan bagus apabila mempunyai suatu jaminan seperti kartu garansi atau suatu perjanjian apabila pelayanan tidak memuaskan pelanggan bisa mendapat produk jasa dengan gratis atau diskon tertentu, yang keempat Empathy yaitu perusahaan memahani konsumen, suatu perusahaan harus ingin mendengarkan setiap keinginan konsumen dan memahaminya karena hal itulah menunjukkan profesionalitas suatu perusahaan, yang kelima Tangibles (produk fisik) yaitu di dalam produk jasa juga tersedia fasilitas fisik misalnya jasa pendidikan pastinya memerlukan fasilitas fisik seperti meja, kursi, papan tulis sebagai penunjang suatu kegiatan pemberian jasa mengajar seorang guru kepada muridnya.
           Suatu perusahaan dikatakan memiliki kualitas yang total apabila memenuhi tiga kualitas total Technical Quality (Teknik penyampaian jasanya), Functional Quality (cara penyampaian suatu jasa), Corporate Image (daya tarik suatu perusahaan) dan unsur-unsur kualitas seperti kecepatan dalam pelayanannya, ketepatan dalam artian minimal kesalahan, keramahan suatu perusahaan dalam penyampaian jasanya, dan kenyamanan terhadap fasilitas yang diberikan dan jasa yang diterima pelanggan. Suatu pelayanan dapat dikatakan unggul apabila perusahaan memiliki kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, pengembangan database yang lebih akurat dan pemanfaatan informasi dari riset pasar.  
           Namun suatu jasa dapat dikatakan buruk apabila memenuhi faktor berikut yang pertama produksi dan konsumsi terjadi secara simultan (bersamaan), kedua intensitas tenaga kerja yang tinggi, ketiga dukungan pada pelanggan internal kurang memadai, keempat kesenjangan komunikasi, kelima melayani semua pelanggan dengan cara yang sama hal ini tidak boleh dilakukan karena setiap pelanggan memiliki keinginan yang berbeda-beda oleh karena itu perusahaan harus wajib memahami dan mendengarkan konsumen lalu melayani konsumen sesuai keinginan dan kebutuhannya itu, keenam perluasan atau pengembangan jasa secara berlebihan dan ketujuh visi bisnis jangka pendek misalnya suatu perusahaan hanya mentargetkan produknya laku dipasaran selama tiga tahun hal ini tidak boleh dilakukan.
           Dalam memberikan kualitas jasa agar tidak memenuhi faktor tersebut harus ada strategi dalam meningkatkan kualitas jasa yiatu mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa, mengelola harapan, mengelola bukti kualitas jasa, mendidik konsumen dalam artian membantu konsumen memahami jasa yang kita berikan, lalu mengembangkan kualitas jasa, mencipatakan automating quality, menindaklanjuti jasa dan mengembangkan Sistem Informasi jasa.
           Kualitas jasa juga memperhitungkan biayanya yang biasa dikatakan biaya kualitas jasa. Apa itu biaya kualitas jasa? yaitu biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi sebagai akibat kualitas jasa yang buruk. Seperti contoh sebelumnya karena suatu perusahaan memberikan pelayanan yang kurang memuaskan konsumen sehingga konsumen tidak terima, biasanya konsumen meminta ganti rugi atau menginginkan jasa yang diberikan sebelumnya gratis sehingga membuat perusahaan mengeluarkan biaya lagi sebagai akaibat kualitas jasa yang buruk. Biaya kualitas jasa terbagi dua yaitu biaya akibat kualitas jasa yang buruk maksudnya biaya kegagalan internal dan eksternal seperti contoh sebelumnya dan biaya mempertahankan kualitas yang baik meliputi biaya penilaian, pencegahan, pemulihan.
          Suatu perusahaan yang memberikan kualitas jasa yang lebih baik kepada konsumennya biasa dikatakan Total Quality Services. TQS adalah konsep perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan sehingga organisasi atau perusahaan selalu menyiapkan lingkungan yang kondusif dalam mewujudkannya.
          Menurut Sallis kualitas itu ada yang absolut dan relatif, maksudnya mengacu pada standar kepuasan pelanggan (melihat dari kebiasaan pelanggan).

Sekian Report saya
Terima Kasih :)
Devie Alfikasari
1445115222 
MP NR 2011
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke- 11 (Promosi Jasa Pendidikan)

Senin, 6 Mei 2013
Reportase pertemuan ke-11


          Universitas Negeri Jakarta. Senin, 06 Mei 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-11 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan  bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. pada pertemuan kali ini akan membahas materi tentang "Promosi Jasa Pendidikan". Pada pertemuan ini, Pak Amril Muhammad begitu sapaan kami, berhalangan hadir. Materi ini disampaikan oleh kelompok 9 yang beranggotakan Ria Zulfiah, Nurma Jelita, Ayu Wulandari, dan Rahmawati Ramdiah. Sebelumnya, kita harus memahami apa pengertian promosi. Promosi adalah suatu komunikasi dari penjualan dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut
       Promosi sendiri merupakan salah satu unsur bauran pemasaran. Di dalam promosi sendiri terdapat beberapa hal unsur promosi. Ada empat unsurnya, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal selling), dan publisitas atau public relation
          Unsur pertama adalah periklanan (advertising)Menurut Kotler, Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.Di dalam periklanan ada memiliki lima dimensi, yaitu Mission (Tujuan Periklanan) yang merupakan tujuan atau alasan mengapa iklan dari suatu produk itu dibuat, biasanya tujuan periklanan ini adalah untuk memperkenalkan kepada konsumen produk apa yang dipasarkan atau diunggulkan oleh suatu perusahaan, lalu kedua ada Money (Anggaran Periklanan) yang merupakan rincian pembiayaan diadakannya iklan apakah anggarannya sesuai untuk iklan di media cetak atau media elektronik. Ketiga adalah Massage (Memilih pesan iklan) yang merupakan isi dari iklan itu sendiri, maksud dari iklan itu apa, apa yang dijual dan memberikan manfaat atau keuntungan apa untuk konsumen jika membeli produk itu. Keempat yaitu Media (keputusan tentang media) keputusan tentang media disini disesuaikan dengan anggaran ingin melalui media cetak atau elektronik. Dan yang kelima adalah Measurement (mengevaluasi efektifitas iklan) yang merupakan pengukuran, tahap pengevaluasian apakah suatu produk menghasilkan penjualan yang berbeda atau sama saja setelah melalui periklanan. 
          Unsur kedua adalah promosi penjualan. Promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat sponsor pasar yang ditargetkan sebagai alat promosi lainnya dengan menggunakan bentuk berbeda. Misalnya, suatu perusahaan yang ingin memasarkan produk barunya biasanya dengan cara promosi penjualan beli 2 gratis satu atau ada bonus tertentu, namun hal ini bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa langkah promosi penjualan yaitu Menentukan tujuan, menyeleksi alat-alatnya, menyusun program, melakukan pengujian pendahuluan atas program, melaksanakan dan mengendalikan program dan mengevaluasi hasilnya. 
         Unsur ketiga adalah Penjualan tatap muka (personal selling). Personal selling adalah presentasi lisan dalam percakapan atau lebih calon pembeli untuk tujuan penciptakan penjualan.Contohnya adalah agen asuransi, SPG (sales promotion girl) atau SPB (sales promotion boy) dari rumah ke rumah (door to door).
        Unsur keempat yaitu publisitas (public relation). Publisitas adalah merupakan ruang editorial yang terdapat di semua media yang dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu mencapai tujuan-tujuan penjualan dan tidak bayar. Atau bisa juga dengan adanya relasi yang baik dengan beberapa orang jadi memudahkan untuk melakukan promosi atas produknya.

Sekian report saya :)
Terima Kasih
Devie Alfikasari 
1445115222
MP NR 2011
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke - 10 (Kebijakan Harga Jual Jasa Pendidikan)

Senin, 29 April 2013
Reportase Pertemuan Ke-10


         Universitas Negeri Jakarta. Senin, 29 April 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-10 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan  bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. pada pertemuan kali ini akan membahas materi tentang "Kebijakan Harga Jual Jasa Pendidikan".  Materi ini disampaikan oleh kelompok 8 yang beranggotakan Roliyani, Berta Mahariyanti, Vivi Yusdikasari, dan Ria Winda Wulandari. Sebelum kita mengetahui apa itu kebijakan harga, kita harus lebih mengetahi pengertian dari harga. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk sebuah produk. Menurut Kotler harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Suatu harga menggambarkan value (nilai) barang. Harga memiliki peranan penting dalam perekonomian karena berpengaruh terhadap upah, sewa, bunga dan laba. Selain itu, harga penting dalam perusahaan karena berpengaruh terhadap permintaan pasar dan persaingan. Suatu penetapan harga memiliki tujuan untk mendapatkan laba maksimal, mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan dalam artian dengan menetapkan harga kita juga mengharapkan adanya balik modal, lalu mencegah atau mengurangi persaingan, dan untuk mempertahankan atau memperbaiki market share. 
       Dalam suatu penetapan harga pasti adanya sasaran dari penetapan harga itu sendiri yaitu menentukan kapan suatu harga akan diterapkan, menentukan target penjualan produk, dan menentukan kelompok konsumen yang akan dijangkau. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan harga yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, dan ortanisasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi sifat dan permintaan pasar serta persaingan.Penetapan suatu harga pastinya memerlukan metode-metode agar harga yang diputuskan akan sesuai dengan konsumen. Beberapa metode tersebut adalah Cost Plus Pricing Method yaitu dengan menghitung harga dari biaya total di tambah laba (harga = biaya total + laba). Lalu metode kedua harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar dengan suplai. Metode ketiga harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing. Dikarenakan harga menyesuaikan juga dengan harga pasar yang bersaing berikut akan dijelaskan bentuk-bentuk persaingan dalam pemasaran suatu barang atau jasa. Pertama, Monopoli, yaitu perusahaan tertentu mempunyai kedudukan monopoli terhadap suatu barang atau jasa tertentu, contohnya Pertamina yang menjadi satu-satunya Perusahaan BUMN yang menjual BBM untuk masayarakat. Kedua, Persaingan Bebas, yaitu jumlah penjual demikian besar sehingga tindakan suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga yang terjadi di pasar. Ketiga, Persaingan oligopoli adalah bentuk persaingan antara bentuk persaingan bebas dan persaingan monopoli, suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama. Contohnya, pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. 
          Dalam strategi harga kita harus melihat Pesaing (apakah ia monopoli, pasar bebas, oligopoli?lau apakah ia sebagai pemimpin pasar atau followers?jika ia sebagai followers biasanya ia memberikan potongan atau bonus), kemudian kita harus melalui Penentuan Produk (seperti bahan pembuatan, tenaga kerja langsung, biaya overhead), lalu penentuan tempat.
         Alasan pemerintah melakukan penetapan harga ialah sebagai berikut, yaitu untuk melindungi rakyat terhadap permainan harga oleh kauam produsen atau pedagang, untuk menstabilkan tingkat harga umum, terakhir untuk mencegah penurunan harga yang lebih parah. 

Sekian Report saya :)
Terima Kasih
Devie Alfikasari
1445115222
MP NR 2011
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Analisis Nama Teman Facebook yang tidak sesuai dengan nama asli

Dilihat dari akun Facebook  (Fb) saya Devie Alfikasari, ada sebanyak 39 orang atau teman Fb saya dari 419 Teman FB saya yang tidak menggunakan nama asilnya dalam nama profil Fb. Menurut konsep pemasaran, nama seseorang yang tidak ditunjukkan dalam suatu akun atau identitas media sosial lain hal ini berarti namanya tidak cukup 'menjual'. Dihitung dari prosentasenya, kurang lebih ada 9,3 persen teman Fb saya yang tidak menggunakan nama aslinya untuk nama profil FB.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke- 9 (Distribusi, Franchise, dan Multilevel Marketing Jasa Pendidikan)

Senin, 22 April 2013
Reportase Pertemuan ke-9



              Universitas Negeri Jakarta. Senin, 22 April 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 305 merupakan pertemuan ke-9 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan  bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. pada pertemuan kali ini akan membahas materi tentang "Distribusi, Franchise dan Multilevel Marketing Jasa Pendidikan". Materi ini disampaikan oleh kelompok 7 yang beranggotakan Yola Fitriani, Leni Indriyani, dan Riski Nuria Pardede. The American Marketing Association, mendefinisikan saluran distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan. Saluran distribusi adalah melalui perusahaan kemudian bergerak ke penyalur ke agen lalu melalui penjualan retail dan akhirnya sampai ke konsumen. Distribusi terbagi dua, yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Distribusi langsung merupakan penjualan yang dilakukan perusahaan (produsen) langsung kepada konsumen, misalnya perusahaan bank swasta membuka stand di pusat keramaian pengunjung mall sehingga calon nasabah langsung bisa di prospek. Distribusi tidak langsung merupakan penjualan yang tidak secara langsung dilakukan oleh perusahaan tetapi melalui perantara misalnya agen pemasaran seperti agen asuransi. Apa alasan suatu perusahaan melakukan distiribusi? dengan distribusi perusahaan lebih fokus untuk menjual produknya bukan hanya sekedar membuat produk, dengan adanya distribusi perusahaan dapat memproduksi suatu produk dengan banyak karena setiap produk yang sudah terjual pasti akan diproduksi kembali, lalu karena pelanggan banyak makada ri itu distribusi itu penting agar pelanggan darimana pun bisa mendapatkan produk yang kita jual, kemudian karena prestise (gengsi) ya, karena gengsi dengan perusahaan pesaing jika barang tidak cepat terjual maka akan dianggap lemah dalam pemasaran. Dari kesemua alasan itu harus efektif dan efisien, maksudnya barang dapat terjual dan harus dapat keuntungan.

           Distribusi berfungsi umum dan khusus. Umum maksudnya distribusi hanya memindahkan suatu produk ke konsumen, sedangkan fungsi khusus maksudnya distribusi merupakan informasi, promosi, kontak (pertemuan penjual dan pembeli), penyesuaian, negosiasi dan peran-peran lainnya.
       Materi selanjutnya yaitu Franchise. Franchise (waralaba) merupakan sistem pendistribusian barang/jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur, dan cara-cara yang telah diterapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu. Karakteristik franchise yaitu perwaralaba memiliki trademark, servicemark, operasi usaha dibawah pengarahan perwaralaba, terwaralaba akan membayar royalti dan suatu initial fee, terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak tersebut. Franchising sendiri menyuplai produk dari perusahaan sendiri. Franchising merupakan strategi baru dalam melakukan distribusi. 
             Terakhir adalah materi Multilevel Marketing (MLM). Multilevel Marketing (MLM) adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level. Di dalam MLM biasanya sistem member (tidak perlu toko atau gudang), ada sistem bonus, memerlukan motivasi. Ada beberapa persyaratan dalam MLM yaitu produk yang ditawarkan bersifat khas, bersifat eksklusif, kebal terhadap fluktuasi ekonomi, mempunyai differensiasi yang mencolik, dan memilki komitmen.
Baik Franchising dan MLM keduanya merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan dalam pendistribusian barang, maka dari itu mereka saling berkaitan.

Sekian Report Saya :)
Terima Kasih
Devie Alfikasari
1445115222
MP NR 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tugas Analisis nama sendiri untuk produk "Vie's Florist"

Pada tugas kali ini kelas MP Non Reg 2011 membuat suatu bisnis dengan merk produk menggunakan nama sendiri. Saya sendiri membuat sebuah toko bunga dengan nama Vie's Florist. Mengapa saya mengambil nama vie's florist? Sebenarnya jujur saja, saya sendiri tidak mengetahui apa arti nama saya sendiri, namun saya menyukai panggilan nama untuk saya yaitu Vie. 


Pada bisnis ini, saya akhirnya mengambil nama Vie karena menurut saya nama Vie itu nampak seperti seorang perempuan atau wanita yang natural. Namun, mengapa saya ambil bisnis toko bunga? ya, seperti yang diterangkan sebelumnya karena menurut saya Vie itu seperti seorang perempuan atau wanita yang natural, jadi saya ingin membuka suatu hal yang berbau alami namun tetap cantik, maka saya pilihlah toko bunga. Vie's Florist ini menjual beraneka macam jenis bunga dan jenis tanaman lain, toko bunga ini juga menyediakan jasa pemesanan antar. Pemesanan untuk acara pernikahan, peresmian kantor, rangkaian bunga untuk sebuah acara formal, bahkan rangkaian bunga berduka cita.

Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reg 2011
.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan ke-8 (Merk Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan)

Senin, 15 April 2013
Reportase Pertemuan ke-8

       Universitas Negeri Jakarta. Senin, 15 April 2013 pukul 13.30 WIB di ruang 307 merupakan pertemuan ke-8 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan  bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. pada pertemuan perkuliahan kali ini adalah materi tentang Merk Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Materi ini disampaikan oleh kelompok 6 yang beranggotakan Wisnu D.P, Heri Irawan, Panji Wisnu, dan Dicky Ramadhan. Sebelum kita lanjut ke materi pasti timbul dalam benak kita,  Mengapa sih kita perlu mempelajari merk? Ya, merk itu perlu kita pelajari, terlebih setelah kita menciptakan dan mengembangkan produk seperti materi sebelumnya, jika kita ingin membuat suatu produk pasti kita memikirkan sesuatu nama apa yang ingin kita kenalkan agar produk yang kita jual menarik pembeli dan pembeli mengetahui produk kita. Dengan adanya merk pembeli bisa tahu produk kita memilki ciri khas tertentu dan mudah dikenalnya. Bayangkan jika suatu produk tidak memiliki merk? tidak akan bisa menjadi pembeda antara produk satu dan yang lainnya. Baik, kita kembali ke materi, Apa sih arti merek itu sendiri? Berdasarkan pengertian dari American Marketing Association,  merek atau brand sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasinya, yang ditujukan agar dapat mengenali barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya dari produk dan jasa para pesaing.  Jadi merek itu seperi sebuah identitas suatu produk. Suatu perusahaan atau produsen pasti memiliki suatu strategi atau keputusan nama yang cocok untuk produknya, yang pertama nama merk individual yaitu sebuah merk dengan satu nama (nama berbeda untuk setiap produk) dan tidak sama dengan nama perusahaannya, contoh PT. Unilever yang mengeluarkan produk Pond's, Citra, Sunsilk, Clear dan sebagainya. yang kedua adalah nama keluarga yaitu nama merk yang sama dan diambil untuk keseluruhan produk, contoh Toshiba yang mengeluarkan semua produk dengan nama sama yaitu TV Toshiba, Netbook Toshiba, AC Toshiba, dan sebagainya. yang ketiga yaitu nama-nama keluarga yang berbeda untuk semua produk contoh  bedak tabur Mars yang mengeluarkan produk bedak padat dengan nama berbeda Venus. yang keempat yaitu Merk perusahaan dikombinasikan dengan merek produk individual. contoh PT Indofood yang mengeluarkan produk mie dengan nama Indomie.
        Kualiatas suatu merk dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu harus menyatakan tentang manfaat produk, harus menyatakan kualitas produk, harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat, lalu harus berbeda, maksudnya nama produk harus berbeda dengan pesaingnya untuk menjadi pembeda antara produk kita dengan produk pesaing. Ada terdapat lima strategi menurut Kottler yaitu (1) Perluasan Lini, ini dimaksudkan perluasan dilakukan para pelaku usaha dengan cara menambahkan varian baru pada produk mereka, contoh Pond's yang mengeluarkan varian pelembab wajah dan pembersih wajah khusus untuk yang berjerawat, kulit berminyak dan pemutih wajah. (2) Perluasan Merk, diperluas ke kategori produk baru, perusahaan memanfaatkan merk yang sudah terkenal, contoh Lifebuoy yang semula terkenal sebagai merk sabun tetapi mengeluarkan produk lagi seperti shampoo dan handwash (3) Strategi multi-merk, yaitu menggunakan tambahan merk untuk kategori produk yang sama, contohnya PT Indofood yang mengeluarkan produk Indomie, Supermi, untuk membidik target pasar yang berbeda (4) Luncurkan merk baru, perusahaan meluncurkan produk baru dari kategori baru, contoh Perusahaan Wings yang mengeluarkan produk baru kategori baru sebagai minuman kopi instan yaitu TOP Coffee. (5) Gunakan merk bersama yaitu menggabungkan dua atau lebih merk yang sudah terkenal contoh produk Aqua dengan perusahaan Danone menjadi satu produk Aqua-Danone. Setiap merk pasti memilki suatu tanda dari sebuah perusahaan atau produsen yang memproduksinya, ada beberapa bagian merk yaitu brand name (nama merk), tanda merk, tanda dagang contoh Tm (trademark), hakcipta (copyright).
       Sebuah merk berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi dari yang lain, sebagai alat promosi sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan merknya, sebagai jaminan atas mutu barangnya, menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.

Sekian Repot saya :)
Terima Kasih...
Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reguler 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengembangan Produk Jasa Pendidikan "Advanced Work Indonesia"

Pengembangan Produk Jasa Pendidikan

      Pada tugas pembuatan bisnis jasa yang lalu, saya membuat produk jasa dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan kerja yaitu Advanced Work Indonesia (AWI). Perencanaan bisnis jasa yang lalu hanya dari segi segmentasinya saja. Namun pada tugas kali ini adalah pengembangan produk baru jasa pendidikan. Saya membuat sebuah balai atau tempat pelatihan kerja yang baru, dimana AWI ini bukan franchise. Pembentukan produk jasa pelatihan kerja ini dalam bentuk produk imitatif yaitu produk ini sudah ada sebelumnya oleh perusahaan lain tetapi dengan sesuatu yang berbeda. Seperti kita ketahui, tempat pelatihan kerja semacam ini sudah ada sebelumnya yaitu balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah. Tetapi sudah pasti tempat pelatihan kerja AWI ini, lebih berbeda dan semoga bisa menjadi yang lebih baik. Awal bermulanya saya membuat bisnis jasa ini karena dilatarbelakangi oleh banyaknya pengangguran dan lulusan SMA yang belum memiliki keahlian khusus apa-apa namun ingin bekerja di tempat yang sesuai. Penciptaan ide ini muncul dari saya sendiri karena pengamatan dan pengalaman saya sendiri. Dikarenakan sebelumnya saya hanyalah lulusan SMA yang ingin bekerja namun pekerjaan lulusan SMA hanyalah menjadi sales di sebuah department store atau pusat perbelanjaan lain. Berangkat dari keinginan mendapat pekerjaan yang lebih layak, masuklah saya ke sebuah balai latihan kerja pusat di Pasar Rebo dengan harapan saya memiliki suatu keahlian tertentu. Ada beberapa kekurangan dan juga kelebihan dalam BLK itu namun cukup membantu saya untuk mendapatkan keahlian sebagai staf administrasi yunior saat itu yang singkat cerita saya mendapatkan pekerjaan sebagai Admin sebuah outlet sepeda yang merknya sangat terkenal. 
            Karena dari pengalaman itulah saya memiliki ide menciptakan tempat pelatihan kerja AWI ini. Dalam pemikiran sebuah ide ini terdapat penyaringan atas ide-ide lain yang menurut saya kurang perlu untuk diterapkan dalam bisnis jasa ini. Maka dari itu saya sangat mempertimbangkan ide-ide yang masuk baik dari pemikiran saya atau dari teman dekat saya yang saya mintai masukan. Nama Advanced Work Indonesia saya ambil karena kata advanced yang berarti maju dengan maksud saya ingin membuat sebuah kemajuan dengan adanya produk jasa ini, lalu work yang berarti kerja dengan maksud sesuatu hal yang ingin saya majukan adalah dalam bidang pekerjaan atau lapangan pekerjaan. Ini menjelasakan saya ingin membuat suatu produk jasa yang memajukan SDM Indonesia dalam bidang pekerjaan. Pada perencanaan ini, saya mengkonsepkan ada beberapa program keahlian sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta pelatihan, beberapa program pelatihan tersebut yaitu: Administrasi Perkantoran, Sekretaris, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Komputer, Tata Busana, Tata Boga, Tata Graha dan Tata Rias. Saya memilih program pelatihan ini karena banyak perusahaan yang membutuhkan dan meminati tenaga ahli untuk program-program tersebut. Pengembangan produk jasa ini saya rencanakan akan berjalan sekitar 2-3 tahun mendatang karena mengingat produk jasa ini benar-benar baru untuk dikelola pribadi bukan dikelola pemerintah. Dilihat dari analisis usahanya, Kursus pelatihan kerja AWI ini, membuka biaya pendaftaran dengan harga Rp20.000 tetapi gratis untuk 50 orang pendaftar pertama. Kursus ini berjalan selama 1 periode yaitu tiga bulan. Biaya untuk tiga bulan tersebut adalah Rp 600.000, biaya sudah termasuk baju praktek dan biaya prakteknya.
         Dikarenakan ini adalah perusahaan jasa, saya mengutamakan kualitas dari tempat pelatihan kerja ini dulu soal keuntungan yang di dapat adalah dari bagian persentase setiap biaya pelatihan dan adanya sponsor dari pihak-pihak yang bekerja sama dengan tempat pelatihan kerja ini. Besar harapan saya dalam membuat produk jasa ini agar bisa membantu mereka yang ingin bekerja di tempat yang lebih sesuai. Rencananya selain diberi pelatihan kerja menurut program pelatihan masing-masing, mereka juga akan diberikan wawasan tentang berwirausaha sehingga mereka nantinya punya bekal untuk bisa mengembangkan keahliannya bukan hanya untuk perusahaan lain tetapi untuk membuka pekerjaan sendiri. Kegiatan pembelajaran pelatihan ini  dilaksanakan setiap hari senin sampai jumat dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Muatan pelajaran yang diberikan contohnya untuk program administrasi kantor akan diberikan tentang pengarsipan, tata laksanana kantor, komputer administrasi, petty cash, surat menyurat, dan bahasa inggris. Untuk sekretaris, hampir sama dengan administrasi perkantoran bedanya sekretaris memuat table manner, tata tertib seorang sekretaris, dan sebagainya. Sedangkan teknik mesin, teknik elektro, teknik komputer  disesuaikan dengan programnya dan mereka cenderung lebih ke laboratorium uji prakteknya. Tata Busana mencakup jahit menjahit, pemakaian mesin jahit, pendesainan sebuah baju, pemilihan bahan pakaian, dan sebagainya. Tata Boga meliputi pemilihan bahan masakan, tentang kesehatan bahan-bahan makanan, uji praktek membuat suatu masakan, dan sebagainya. Tata Graha meliputi table manner, guide, bahasa inggris, dan sebagainya. Tata Rias meliputi pemilihan bahan kosmetik, praktek merias, menyalon rambut dan sebagainya. Kursus pelatihan kerja AWI bekerjasama dengan beberapa perusahaan terbaik dan bonafit seperti PT Astra Honda Motor, PT Indofood Sukses Makmur, PT Telkom Indonesia, Hotel J.W Mariott, Hotel Ritz Carlton dan perusahaan swasta bonafit lainnya. Fasilitas yang diberikan adalah ruang kelas dengan LCD proyektor, Ruang praktikum masing-masing program, seluruh ruangan full AC.
     Setelah konsep tersebut matang, tahap selanjutnya adalah komersialisasi yaitu dengan perencanaan peluncuran produk jasa ini. Peluncuran produk jasa ini adalah bulan Juni 2015 dengan berlokasi di kawasan Cempaka Putih belakang RS. Islam karena daerahnya cukup strategis dan dapat dilalui oleh kendaraan umum maupun pribadi dengan jalur dua arah.
        Kursus pelatihan kerja ini diperkenalkan melalui promosi sebar brosur ke tempat-tempat umum yang ramai, lalu ada website dan media sosial twitter serta berita dari pembicaraan masyarakat ke masyarakat lain. AWI diharapkan mendapat respon yang positif dari masyarakat mengingat bergunanya kursus ini untuk pengembangan SDM sehingga membantu memajukan masyarakat Indonesia yang memiliki keahlian dan mengurangi risiko pengangguran yang besar.

Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reg. 2011                                                                       
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan ke-7 (Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan)

Senin, 08 April 2013
Reportase Pertemuan ke-7


       Universitas Negeri Jakarta. Senin, 08 April 2013 pukul 13.30 WIB di ruang DS 307 merupakan pertemuan ke tujuh mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. Seharusnya pertemuan ke tujuh ini adalah tanggal 01 April 2013 namun, karena pada tanggal tersebut mata kuliah diliburkan, pertemuan menjadi diundur. Pada pertemuan kali ini presentasi kelompok 5 dengan materi "Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan". Di dalam materi ini dijelaskan tentang penciptaan produk, tetapi kita harus mengetahui terlebih dahulu Apa itu produk? Menurut penjelasan kelompok, produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk di dalamnya masalah warna, harga, dan lain-lain demi memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut pengertian lain dikatakan, produk adalah segala sesuatu yang dipasarkan kepada pasar untuk dipasarkan. Produk dibagi menjadi dua yaitu services dan goods. Setiap perusahaan pasti memiliki suatu produk untuk dipasarkan kepada konsumen atau calon pembeli. Sebenarnya, Apa alasan suatu perusahaan baik jasa maupun non jasa membuat suatu produk? dosen kami menjelaskan sebuah perusahaan membuat produk untuk menjaga eksistensinya di dunia pemasaran (apabila perusahaan tersebut sudah berdiri sejak lama) maka ia harus membuat suatu produk baru yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen agar perusahaan tersebut tidak jatuh karena pesaing-pesaingnya. Lalu apabila ia perusahaan baru, alasan mereka menciptakan produk baru adalah karena mereka ingin mendapatkan profit atau keuntungan sebagai penghasilannya. 
       Suatu produk baru memiliki bentuk yang berbeda-beda, berikut adalah asal pembentukan produk: Pertama, Produk Inovatif yaitu produk yang benar-benar baru yang berasal dari ide baru yang belum pernah ada sebelumya, contohnya: PT. Indofood mengeluarkan produk mie rasa daging rendang yang belum pernah ada sebelumnya. Kedua, Produk Imitasi merupakan produk baru bagi perusahaan yang membuatnya namun produk tersebut sudah lama ada di pasaran, contohnya: perusahaan telekomunikasi Nokia yang meluncurkan produk barunya smartphone touchscreen Asha yang sebenarnya baru untuk perusahaan Nokia tersebut namun di pasaran sudah ada terlebih dahulu smartphone I-phone yang juga touchscreen, dan Ketiga adalah Produk Pengganti yang merupakan produk baru yang berasal dari produk lama tetapi diganti atau diperbarui dengan ide-ide baru, contohnya: produk Pond's yang cover dari setiap kemasan selalu berubah dan formula atau komposisi dari bahan-bahannya selalu mengalami perbaikan agar produk tersebut lebih diminati konsumen karena manfaatnya dan kemasannya yang menarik.
         Suatu perusahaan dapat menciptakan dan mengembangkan produk barunya sesuai keinginan mereka dari tiga hal yang telah disebutkan. Mengapa perusahaan perlu mengembangkan produknya? Karena pada kemajuan teknologi pada sekarang ini, konsumen pasti semakin selektif dalam hal memilih kebutuhan yang terbaik untuk mereka jadi dengan adanya produk baru konsumen akan memikirkan produk mana yang baik untuknya, itu semua akan memberikan banyak pilihan baginya. Setiap produk pasti memiliki daur hidup karena semakin berkembang zaman pasti bermuncullah suatu tren-tren yang selalu berubah dalam kurun waktu tertentu misalnya saat ini sedang tren memakai smartphone Blackberry namun beberapa bulan kemudian banyak orang yang mengganti Blackberry dengan smartphone Android ini berarti suatu produk memiliki daur hidup dalam kurun waktu tertentu. Produk baru menunjukkan laba, tidak dipungkiri lagi suatu perusahaan membuat produk pasti karena mereka ingin mendapat keuntungan yang sesuai baik untuk penghasilannya sendiri ataupun untuk karyawan-karyawannya.
          Di dalam pengembangan produk baru, pasti terdapat proses atau mekanisme dari pengembangan itu. Bagaimanakah pengembangan suatu produk baru? Ada terdapat delapan pengembangan produk baru yaitu Pertama, Penciptaan Ide yang merupakan awal dari munculnya suatu pemikiran atau gagasan kenapa membuat suatu produk, apa produk yang ingin dibuat, dan sebagainya. Ide dari munculnya suatu produk biasanya karena saran atau kritik dari konsumen, pengamatan perusahaan pada pesaing-pesaingnya dan masukan-masukan atau saran dari karyawannya sendiri. Kedua, Penyaringan Ide yang merupakan proses memilah ide-ide mana yang baik, yang cocok dan sesuai dengan perusahaan dan menolak ide-ide yang buruk. Ketiga, Pengembangan dan pengujian Konsep yang merupakan pengujian atas konsep-konsep dari ide yang sudah disaring tadi. Keempat, Pengembangan Strategi Pemasaran yang merupakan kurun waktu yang ditentukan oleh perusahaan mengenai sampai kapan suatu perusahaan mengembangkan strategi atau rencana-rencana dalam memasarkan produknya. Kelima, Analisis Usaha yang merupakan proses menganalisis proyeksi penjualan misalnya penetapan harga produknya, biaya yang dikeluarkan, lalu keuntungan yang didapat. Keenam, Pengembangan Produk. Ketujuh adalah Market Testing yaitu uji pemasaran, produk yang sudah dikembangkan sudah siap untuk diberi nama atau dilabelkan, lalu melakukan tester produk kepada konsumen. Kedelapan yaitu Komersialisasi yang merupakan penganalisisan kapan peluncuran produk baru itu? dimana dan bagaimna prospek pasarnya?
          Dalam penciptaan dan pengembangan produk baru pasti terdapat kendala yang mungkin terjadi pada perusahaan. Diantaranya, perusahaan kekurangan ide produk baru, sudah mendapat ide namun terhalang kurangnya biaya yang ada, pesaing yang lebih cepat mengeluarkan suatu produk baru, dan umur suatu produk yang pendek karena pergantian tren dalam kurun waktu tertentu. 

Sekian report saya :)
Terima Kasih.
Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reg 2011
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan ke-6 (Bauran Pemasaran Jasa)


Senin, 25 Maret 2013
Reportase Pertemuan ke-6



   
   Universitas Negeri Jakarta. Senin, 25 Maret 2013 pukul 13.30 WIB di selasar depan ruang Kepala Jurusan Manajemen Pendidikan merupakan pertemuan ke-6 bersama dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. Tetapi, pada hari itu beliau berhalangan hadir namun perkuliahan tetap berjalan dengan presentasinya kelompok 4 tentang "Bauran Pemasaran Jasa". Sebelumnya muncul pertanyaan Apa sih bauran pemasaran itu? kelompok menjelaskan bauran pemasaran merupakan alat yang dikembangkan dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh para pemasar, konsep ini terdiri dari berbagai macam unsur program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar berhasil melaksanakan strategi dan positioning pemasaran dalm pasar-pasar perusahaan tersebut. Berkaitan dengan berbagai macam unsur, Apa sajakah unsur-unsur yang dimaksud? Dalam bauran pemasaran terdapat 4 (empat) unsur yaitu product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Biasa disebut dengan istilah 4P. Untuk bauran pemasaran jasa terdapat tiga unsur tambahan yang keseluruhan unsurnya menjadi tujuh yaitu produk jasa, menetapkan harga jasa, tempat, promosi, orang-orang dalam jasa, proses, dan layanan pelanggan
  

  Unsur pertama adalah produk jasa. Produk Jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks, orang membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka melekatkan nilai pada jasa-jasa dalam kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecahkan masalah. Ada empat level penawaran produk jasa yaitu: Pertama, produk inti atau generik yang merupakan produk jasa dasar yang harus dipenuhi. Kedua, produk yang diharapkan yaitu kondisi pembelian minimal yang perlu dipenuhi misalnya jika pelanggan menyewa sebuah kamar hotel terdapat unsur tambahan seperti ruang yang nyaman, toilet bersih dan sebagainya. Ketiga, produk yang diperluas yaitu memungkinkan suatu produk dibedakan dari yang lain, misalnya layanan yang diberikan seorang pelayan restoran dengan baik, meskipun menu masakan yang ditawarkan tidak begitu menarik. Keempat, produk potensial, yaitu seluruh sifat dan manfaat tambahan potensial yang memang atau mungkin merupakan utilitas bagi pembeli, misalnya handphone samsung yang memasukkan aplikasi tambahan atau sistem tambahan seperti Android. Di dalam produk jasa terdapat penentuan merk dan bukti fisik, bukti fisik disini maksudnya ialah lingkungan fisik perusahaan jasa di mana layanan diciptakan dan di mana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi. Penetrasi pasar berkaitan dengan cara mengekploitasi posisi Anda sekarang dalam pasar, memusatkan perhatian pada perolehan produktivitas yang lebih tinggi dari unsur-unsur bauran pemasaran dan penciptaan pangsa pasar yang lebih besar daripada pesaing. Maksudnya adalah perusahaan lebih memusatkan perhatiannya pada penjualan produk yang lebih tinggi. Pengembangan produk/jasa baru ada enam kategori yaitu: (1) Inovasi utama yaitu menghadirkan pasar baru utama, (2) Bisnis baru yaitu cara-cara baru dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, (3) Produk baru untuk pasar yang saat ini dilayani, (4) perluasan lini produk yaitu menawarkan berbagai macam pilihan di antara lini jasa yang ada kepada para pelanggan, (5) Penyempurnaan produk yaitu upaya mengubah atau memperbaiki karakteristik produk jasa yang sudah ada, (6) perubahan-perubahan gaya yaitu pengubahan kecil atas karakteristik produk jasa.
   Unsur kedua adalah menetapkan harga pasar. Mengapa kita perlu menetapkan harga pasar? Karena harga memberikan penghasilan bagi bisnis, harga juga memberikan persepsi tentang kualitas. Ada beberapa tujuan penetapan harga yaitu: Pertama, untuk kelangsungan hidup. Kedua, untuk maksimalisasi keuntungan. Ketiga, maksimalisasi penjualan. Keempat, untuk gengsi (prestise). Kelima, untuk ROI (Return on Investment) maksudnya ada pengembalian investasi dalam artian mencapai keuntungan/ balik modal. Metode-metode dalam penetapan harga adalah (1) penetapan harga cost-plus yaitu penetapan harga jual dengan menambahkan persentase tertentu dari total biaya, (2) rate of return pricing yaitu harga ditentukan untuk mencapai tingkat pengembalian investasi, (3) Competitive parity pricing yaitu di mana harga-harga yang telah ditentukan mengikuti harga yang telah ditetapkan oleh pemimpin pasar, (4) Loss leading pricing yaitu dipakai pada basis jangka pendek untuk memantapkan suatu posisi dalam pasar, (5) Value-based pricing yaitu harga-harga didasarkan pada nilai persepsi jasa bagi segmen pelanggan tertentu, (6) Relationship pricing yaitu harga-harga yang didasarkan pada pertimbangan mengenai keuntungan potensial di masa mendatang.
   Unsur ketiga adalah tempat: lokasi dan saluran jasa. Keputusan-keputusan lokasi dan saluran meliputi pertimbangan mengenai cara menyampaikan jasa pada pelanggan dan di mana jasa harus ditempatkan.
   Unsur keempat adalah promosi dan komunikasi jasa. Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa membentuk peranan penting dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada para pelanggan. Promosi jasa mencakup: (1) Periklanan, (2)Penjualan personal, (3) Promosi penjualan, (4) Hubungan masyarakat, (5) Word of mouth yaitu penyampaian jasa dan mengkomunikasikan kepada pelanggan dengan rekomendasi personal, (6) Pos langsung (direct mail) yaitu melalui surat atau pos.  Unsur kelima adalah orang-orang dalam jasa. Ada beberapa kategori-kategori peran staf-staf, yaitu: Pertama, Contactor yaitu orang yang secara berkala dan teratur melakukan kontak pelanggan dan secara khusus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pemasaran konvensional contohnya customer service atau staf bidang marketing. Kedua, Modifier yaitu orang-orang yang tidak dilibatkan secara langsung dalam kegiatan-kegiatan pemasaran konvensional pada tingkat tinggi, namun sering kontak pelanggan contohnya receptionist, operator telepon. Ketiga, Influencer yaitu orang-orang yang terlibat dalam unsur-unsur bauran pemasaran tradisional, memiliki kontak pelanggan yang jarang atau tidak sama sekali contohnya orang-orang dalam pengembangan produk atau penetrasi pasar. Keempat,Isolated yaitu orang yang melakukan berbagai fungsi pendukung dan tidak memiliki kontak pelanggan berkala serta tidak dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pemasaran konvensional contohnya staf personalia (HRD), staf departemen pembelian.
    Unsur keenam adalah proses. Merupakan kegiatan atau proses jasa diciptakan dan disampaikan pelanggan sehingga pelanggan dapat membedakan sistem penyampaian jasa dengan jasa itu sendiri.
   Unsur ketujuh adalah layanan pelanggan. Faktor utama yang membedakan untuk perusahaan-perusahaan jasa adalah kualitas layanan pelanggan. Berikut empat langkah kunci menyusun strategi layanan pelanggan: Pertama mengidentifikasi misi layanan/ jasa. Kedua, menetapkan tujuan layanan pelanggan. Ketiga, Strategi layanan pelanggan. Keempat, Implementasi atau penerapan pelaksanaannya.
    Dalam mengembangkan strategi bauran pemasaran, pemasar jasa harus mempertimbangkan hubungan antar unsur-unsur bauran. Ada tiga interaksi antar unsur-unsur bauran pemasaran yaitu: (1) Konsistensi, di mana ada kesesuaian yang logis dan bermanfaat antara dua tau lebih unsur bauran pemasaran, (2) Integrasi, yang menyangkut inetraksi harmonis aktif antar unsur-unsur bauran, (3) Leverage, yang mencakup pendekatan yang lebih canggih dan berkaitan dengan setiap unsur sebaik mungkin untuk mendukung semua bauran pemasaran.

Sekian report pertemuan ke-6
Terima kasih :)
Devie Alfikasari
1445115222
MP NR 2011



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan ke-5 (Positioning Produk Jasa Pendidikan)



     
Senin, 18 Maret 2013


Reportase Pertemuan Ke-5




         

Universitas Negeri Jakarta. Senin, 18 Maret 2013 di Ruang. 307 pada pukul 13.30 merupakan pertemuan kelima mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di kelas kami MP Non Reguler 2011 bersama bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. Seharusnya, pertemuan kelima ini adalah tanggal 11 Maret 2013 tetapi dikarenakan libur pertemuan ini menjadi tanggal 18 Maret 2013.

        Pada pertemuan kali ini akan dijelaskan materi tentang Positioning. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu, Apa itu Positioning?  Menurut penjelasan bapak Amril Muhammad, Positioning merupakan sebuah pencitraan suatu produk oleh perusahaan sehingga orang-orang atau konsumen tertarik dengan produk itu. Dalam hal ini dilakukan agar konsumen memiliki persepsi yang sama mengenai produk itu dengan perusahaan. Berdasarkan penjelasan dari kelompok 3 yang presentasi, Positioning adalah penempatan posisi, pemosisian yang menggiring anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan. Positioning itu merupakan pemosisian keunggulan produk yang disesuaikan dengan apa yang kita butuhkan dan apa yang kita inginkan. Tujuan dari adanya positioning adalah untuk menunjukkan produk yang kita buat dari produk satu ke yang lain agar lebih unggul. Di dalam sebuah pemasaran diperlukan adanya positioning lalu, Mengapa kita perlu mempelajari Positioning? secara sederhana dikatakan positioning itu perlu karena di luar sana banyak yang menjual produk yang sama, maksud dalam hal ini adalah pesaing. Namun, bukan hanya pesaing saja yang mempengaruhi tetapi juga lingkungan.
        Positioning berkaitan dengan bauran pemasaran (marketing mix) yang memuat product (produk) tetapi bukan hanya produk saja yang dilakukan pemosisian yang sesuai tetapi kita harus mempertimbangkan place (tempat) karena dalam melakukan pemasaran produk, kita harus mengetahui  tempat mana yang cocok untuk kita memasarkan produk kita, kemudian price (harga) harga yang kita tawarkan kepada konsumen harus sesuai dengan produk yang kita jual, jika semua sudah ditentukan produk sudah memiliki keunggulan, harga, lalu tempat yang sesuai kita harus melakukan promotion (promosi) karena tiadalah arti sebuah produk yang unggul tetapi tidak dipromosikan maka tidak banyak konsumen yang tahu dan mengakibatkan produk tersebut kurang laku.
       Dalam kegiatan positioning, diperlukan suatu cara agar positioning dapat sesuai dengan yang diharapkan, lalu Bagaimanakah langkah-langkah dalam positioning? Menurut penjelasan kelompok, positioning terdiri dari tiga langkah. Pertama yaitu mengidentifikasi atau menganalisis keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat diperlihatkan dengan pesaing, Kedua yaitu memilih keunggulan-keunggulan yang tepat atau yang paling menonjol, lalu yang ketiga adalah mengkomunikasikan atau menyampaikan keunggulan itu.
         Kegiatan positioning juga memiliki beberapa kesalahan dalam melakukan positioning yaitu Confused Positioning, hal ini berkaitan dengan perusahaan yang memiliki produk dengan citra yang membingungkan. Lalu ada Under Positioning yaitu tidak terlalu mempromosikan atau menjelaskan detail keunggulan suatu produk sehingga masyarakat hanya tahu konsep dari keunggulan produk. Kesalahan Over Positioning yaitu terlalu luas dalam pemasaran keunggulannya, terlalu berlebihan sehingga konsumen kurang mengetahui keunggulan sesungguhnya produk itu. Misalnya, suatu produk yang dipasarkan memiliki keunggulan yang banyak dan baik pasti menimbulkan kesan mahal pada harga produk tersebut tetapi sebenarnya produk tersebut ada yang dijual dengan harga rendah. 
         Ada dua kesalahan selanjutnya yaitu Re-Positioning dan De-Positioning. Re-Positioning merupakan penempatan suatu keunggulan produk yang baru yang didasarkan karena kemampuan kita lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing. Sedangkan De-Positioning adalah jawaban saat suatu perusahaan melakukan overpositioning yaitu dengan melihat dimana kemampuan perusahaan kita.

Sekian report pertemuan ke-5 ini, terima kasih.

Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan NR 2011
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bisnis Jasa Pengembangan SDM "Advanced Work Indonesia"



Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reguler 2011

        Bisnis jasa yang saya buat adalah kursus pelatihan kerja dalam upaya pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Nama bisnis ini adalah Advanced Work Indonesia (AWI). Bisnis ini bergerak dibidang jasa pengembangan SDM. Latar belakang dari didirikannya kursus pelatihan ini adalah banyak dari lulusan sekolah terlebih lulusan SMA yang belum memiliki pengalaman apa-apa atau keahlian apa-apa namun ingin bekerja di tempat yang sesuai  atau seorang yang dulunya tidak melanjutkan sekolah dan hendak melanjutkan pendidikannya kembali melalui pelatihan-pelatihan untuk kerja. Seorang yang ingin langsung bekerja di tempat yang sesuai dengan lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang kuliah tetapi hanya ingin mendapatkan pengalaman atau keahlian dengan biaya yang rendah, bisa mengikuti program pelatihan di tempat kurusus pelatihan kerja Advanced Work Indonesia.
         Kursus pelatihan kerja ini memiliki beberapa program keahlian sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta pelatihan, Ada beberapa program pelatihan: Administrasi, Sekretaris, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Komputer, Tata Busana, Tata Boga, Tata Graha dan Tata Rias. Kursus pelatihan kerja ini menggunakan strategi segmentasi pasar yang dilihat dari segi demografi, geografi, psikografi, dan behavioristik. Pendekatan yang digunakan dalam kursus pelatihan AWI ini adalah concentrated marketing yaitu dengan menentukan target hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.
        Implementasi dari segmen pasar diatas, dilihat dari aspek geografisnya kursus pelatihan ini bertempat di Jakarta Pusat tepatnya di daerah Cempaka Putih. Tempat tersebut berada di belakang RS Islam karena strategis dan suasananya yang masih nyaman dan jauh dari kebisingan. Kemudian dari aspek demografinya, peserta pelatihan ini adalah lulusan SMA/SMK atau individu yang dulunya tidak melanjutkan sekolah yang ingin langsung melanjutkan bekerja dengan mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Dilihat dari aspek psikografinya, kegiatan ini dapat diikuti oleh semua kalangan mengingat harga setiap pelatihan terjangkau. Pelatihan berjalan selama 1 periode yaitu tiga bulan, kegiatan pembelajaran dilakukan setiap senin sampai jumat dari pukul 09.00-16.00 WIB. Kursus pelatihan kerja AWI bekerjasama dengan beberapa perusahaan terbaik dan bonafit seperti PT Astra Honda Motor, PT Indofood Sukses Makmur, PT Telkom Indonesia, Hotel J.W Mariott, dll. Fasilitas yang diberikan adalah ruang kelas dengan LCD proyektor, Ruang praktikum masing-masing program, seluruh ruangan full AC.
     Dilihat dari aspek behavioristiknya, AWI dapat menyalurkan peserta ke perusahaan-perusahaan terbaik terutama untuk peserta pelatihan dengan nilai keahlian dan keterampilan terbaik. Pelatihan berjalan selama 1 periode yaitu tiga bulan, biaya juga sudah termasuk kegiatan praktek dan baju praktek.
.        Kursus pelatihan kerja ini diperkenalkan melalui promosi sebar brosur, media sosial, dan berita dari 'mulut ke mulut'. AWI diharapkan mendapat respon yang positif dari masyarakat mengingat bergunanya kursus ini untuk pengembangan SDM sehingga membantu memajukan masyarakat Indonesia yang memilki keahlian dan mengurangi risiko pengangguran yang besar.
        
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Perbedaan Antara Segmentasi dan Targeting (Kelompok 4)

Devie Alfikasari
1445115222
Manajemen Pendidikan Non Reguler 2011

            Segmentasi adalah membagi pasar kedalam kategori konsumen, digunakan untuk menentukan taktik pemasaran yang beragam. Menurut sumber Wikipedia, Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar. Suatu pasar dibagi menjadi beberapa kelompok variabel sesuai dengan kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan yang berbeda. Variabel yang dimaksud ada geografis, demografi, psikografi, dan behavioristik. Contohnya adalah PT Unilever yang menciptakan atau mengeluarkan produk-produk rumah tangga yang sesuai dengan segmen pasar di Indonesia. Misalnya produk Pepsodent, Sunsilk, Pond's dll yang dari segi geografinya bahan-bahannya disesuaikan untuk wilayah tropis Indonesia, dari segi demografinya produk pepsodent dapat digunakan oleh satu keluarga, dari segi behavioristiknya Pepsodent sekarang mengeluarkan produk dalam bentuk kecil atau mini sehingga sangat ekonomis untuk kalangan kelas bawah, kemudian dari segi psikografisnya gaya hidup orang-orang yang biasa memakai produk-produk tersebut.

         Targeting adalah memilih segmen pasar yang tepat untuk produk yang kita tawarkan. Targeting merupakan kegiatan setelah menentukan segmen pasar. Targeting merupakan strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Karena sumber daya yang dimiliki terbatas. Dengan menentukan target yang akan dituju, usaha kita akan lebih terarah membidik target pasar harus benar-benar sesuai sehingga upaya yang dikeluarkan efektif dan efisien. Untuk itu perusahaan perlu membidik pasar yang akan dimasuki yang tentunya harus sesuai dengan keunggulan daya saing yang dimiliki oleh perusahaan. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke-4 (Segmentasi Pasar dan Targeting Pasar)

Senin, 04 Maret 2013
Reportase Manajemen Pemasaran Pertemuan Ke-4


       Universitas Negeri Jakarta. Senin, 04 Maret 2013 Pukul 13.30 WIB. adalah pertemuan perkuliahan keempat mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dengan dosen kami bapak Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd di ruang 307 kelas MP Non Reg 2011. Pada pertemuan kali ini adalah presentasi kelompok 2 dengan materi tentang Segmentasi dan Targeting Pasar. Apa perbedaan segmen dan target? menurut penjelasan bapak Amril Muhammad segmen adalah pemilahan, sedangkan target adalah pemilihan. lalu, apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar? Segementasi pasar adalah pemilahan bagian-bagian pasar berdasarkan beberapa variabel seperti geografis, demografis, perilaku, dan psikografis melalui pendekatan SWOT.
        Berdasarkan penjelasan kelompok kedua, Segmentasi Pasar adalah usaha mengelompokkan pasar dari yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memilki sifat homogen. Maksudnya adalah pasar dikelompokkan disesuaikan dengan kelompok pembeli yang berbeda yang memilki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda yang membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula funsi pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran seperti kegiatan pembelian dan penjualan, lalu fungsi penyediaan fisik seperti transport dan pergudangan, yang terakhir adalah fungsi fasilitas sebagai standarisasi, pembelanjaan, penanggungan resiko, dan penerangan pasar.
      Segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel, yaitu variabel geografi yang dilihat dari wilayah, ukuran kota, pendapatan dan lain-lain. Misalnya pada produk kosmetik Viva yang memiliki slogan "sesuai untuk daerah tropis" yang dimaksudkan karena indonesia merupakan daerah beriklim tropis maka produk kosmetik Viva disesuaikan untuk wanita di Indonesia yang beriklim tropis. Kedua, variabel demografi yang dilihat dari usia, pekerjaan, siklus hidup, keluarga, dan lain-lain. Misalnya, PT AHM mengeluarkan produk sepeda motor matic  Beat dengan model iklan CherryBelle yang berarti sepeda motor tersebut membidik wanita karir,  dengan artian wanita tetap dapat berkendara sendiri ke tempat kerja atau kuliah dengan motor yang mudah dikendarai. Ketiga, variabel Psikografi dilihat dari kelas sosial gaya hidup, kepribadian. Misalnya, Butik atau Distro yang menempatkan diri daerah penjualan di kawasan perumahan elit. Keempat, Behavior (perilaku) dilihat dari manfaat yang dipakai, status pemakai, sikap terhadap produk. Misalnya, PT Kentucky Fried Chicken mengeluarkan produk santapan cepat saji yang murah hanya dengan "Goceng" karena melihat konsumen banyak yang menyukai KFC. 
        Dalam segementasi pasar ada beberapa poin untuk mendapatkan segmentasi yang efektif yaitu dapat diukur, cukup besar atau menguntungkan, dapat dijangkau, dapat dibedakan dan dapat diambil tindakan atau dapat dilaksanakan. Segmentasi pasar bermanfaat karena produsen berada diposisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan pemasaran dan bertujuan agar perusahaan mudah melakukan analisis pasar. 
           Setelah menentukan segmen pasar, selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran. Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam penetapan pasar sasaran yaitu, mengevaluasi segmen pasar dilihat dari ukuran pertumbuhan konsumen, daya tarik struktural konsumen, tujuan dan sumber daya perusahaan selain mengevaluasi segmen pasar kita harus menyeleksi segmen pasar dilihat dari contrated marketing, undifferentiated marketing, dan differentiated marketing
             Kegiatan segmentasi pasar dan targeting pasar merupakan strategi pemasaran yang berkesinambungan. Apabila sebuah perusahaan telah menentukan segmen pasar dimana produk akan dipasarkan. Lalu perusahaan menentukan pasar sasaran atau target yang tepat suatu produk akan dipasarkan.
         
Devie Alfikasari
1445115222
MP Non Reg 2011
       

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 Marchantia
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Free Website Templates
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver